LAPORAN
PRAKTIKUM
BIOLOGI UMUM
PENGENALAN MIKROSKOP
AMINUDIN
CAA
116 061
KELOMPOK
I

JURUSAN
BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
PALANGKA RAYA
2016
LEMBAR
PENGESAHAN
LAPORAN
PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM
PENGENALAN
MIKROSKOP
Telah
diperiksa dan disetujui oleh asisten
praktikum pada :
Hari : ...................
Tanggal : ...................
ASISTEN PRAKTIKUM
AMINUDIN JUNIOR
|
CAA
116 061
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................... ii
DAFTAR ISI............................................................................................ iii
DAFTAR TABEL..................................................................................... iv
I. PENDAHULUAN............................................................................ 1
1.1. Latar Belakan.............................................................................. 1
1.2.
Tujuan Praktikum........................................................................ 1
II. TINJAUAN PUSTAKA.................................................................... 2
2.1.
Pengertian Mikroskop.................................................................. 2
2.2.
Jenis-Jenis Mikroskop dan Fungsinya......................................... 2
2.3.
Sifat-Sifat Bayangan Yang Dihasilkan Mikroskop.....................
3
III.
BAHAN DAN METODE.................................................................. 6
3.1. Waktu dan
Tempat...................................................................... 6
3.2. Alat dan Bahan............................................................................ 6
3.3. Cara Kerja.................................................................................... 6
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................... 7
4.1. Hasil Pengamatan........................................................................ 7
4.2.
Pembahasan................................................................................. 9
V. PENUTUP.......................................................................................... 10
5.1. Kesimpulan.................................................................................. 10
5.2.
Saran............................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 11
|
LAMPIRAN
DAFTAR TEBEL
Nomor Halaman
1. Tabel 1.Hasil Pengamatan Fungsi Bagian Mikroskop.................... 7
|
I.PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Mikroskop dalam bahasa
Yunani: micros artinya kecil dan scopein artinya melihat. Jadi secara
umum mikroskop dapat diartikan sebagai alat untuk melihat objek berukuran
sangat kecil yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop
pertama kali ditemukan pada tahun 1590 oleh Zacharias Jansen. Seiring dengan
kemajuan ilmu teknologi, pada tahun 1665 seorang ilmuwan dari Inggris bernama Robert Hooke merancang
mikroskop majemuk dan memiliki sumber cahaya sendiri. Pada waktu yang hampir
bersamaan, yaitu tahun 1668 sampai tahun 1677, seorang ilmuan Belanda bernama Antonie Van Leeuwenhoek mengembangkan mikroskop lensa tunggal
dengan kekuatan perbesaran objek hingga 270 kali lebih besar dari ukuran
sebenarnya. Manfaat
mikroskop di bidang pertanian adalah untuk
melihat jaringan-jaringan yang ada pada tumbuhan. Juga bisa mengidentifikasikan
penyakit yang menyerang tanaman dengan cara meneliti tanaman tersebut
menggunakan mikroskop (Clark,
L George. 2008).
1.2.Tujuan Praktikum
Tujuan
dilakukannya praktikum pengenalan mikroskop sebagai berikut:
1.
Memperkenalkan komponen-komponen Mikroskop Biologi dan
cara penggunaannya
2.
Mempelajari cara menyiapkan bahan-bahan yang akan diamati
dibawah mikroskop atau pembuatan preparat
3.
Memahami cara pemeliharaan mikroskop
II.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Mikroskop
Mikroskop merupakan alat yang tak terpisahkan dari keseharian seorang
peneliti. Keberadaannya cukup mutlak sebab hanya dengan alat tersebut seseorang
bisa mengamati sekaligus mempelajari objek mikro yang tidak bisa terdeteksi
oleh penglihatan mata telanjang. Mikroskop
adalah alat utama dalam pengamatan atau penelitian di dalam
biologi. Mikroskop merupakan alat bantu panca indera untuk melihat objek atau
gerakan yang sangat kecil atau halus yang tidak bisa dilihat oleh mata
telanjang (Kiristeen Rogers. 2008).
2.2. Jenis-Jenis Mikroskop
Secara
umum mikroskop terbagi menjadi menjadi tiga macam jenis, yaitu: a). Mikroskop
Cahaya adalah adalah mikroskop yang menggunakan cahaya sebagai media untuk
mengirimkan gambar menuju mata kita. Mikroskop cahaya memiliki perbesaran
maksimal 1000 kali. Mikroskop cahaya memiliki tiga lensa yaitu lensa objektif,
lensa okuler, dan kondensor; b). Mikroskop elektron
mempunyai perbesaran sampai 100.000 kali. Elektron digunakan sebagai pengganti
cahaya. Mikroskop elektron mempunyai dua tipe yaitu electron scanning dan mikroskop
elektron transmisi. Mikroskop elektron scanning digunakan untuk sedetail arsitektur permukaan
sel atau permukaan renik lainnya dan
objek diamati secara tiga dimensi. Mikroskop elektron transmisi digunakan untuk
mengamati struktur detail internal.
;
c). Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk
benda yang berukuran relative besar. Mikroskop ini memiliki perbesaran 7 hingga
30 kali. Benda yang diamati dapat terlihat tiga dimensi. Komponen utama
mikroskop stereo hampir sama dengan mikroskop cahaya. Lensa terdiri atas lensa
okuler dan lensa objektif (Ketut Kariasa. 2014).
2.3.
Sifat-Sifat Bayangan Yang Dihasilkan Mikroskop
|
Baik lensa objektif
atau pun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung. Secara garis besar
lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai sifat semu,
terbalik, dan diperbesar terhadap posisi benda mula-mula, lalu yang menentukan sifat
bayangan akhir selanjutnya adalah lensa okuler. Pada
mikroskop cahaya, bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti bayangan
sementara, semu, terbalik, dan lebih lagi diperbesar. Pada mikroskop elektron
bayangan akhir mempunyai sifat sama seperti gambar benda nyata, sejajar, dan
diperbesar (Talitha Puspa Kencana. 2012).
III. BAHAN DAN METODE
3.1.
Waktu dan Tempat
Praktikum
Biologi Umum dengan materi Pengenalan Mikroskop,
dilaksanakan pada hari Sabtu,
15 Oktober 2016 pukul
15.00 – 16.40 WIB bertempat di Laboratorium Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Univeritas
Palangka Raya.
3.2.
Bahan dan Alat
Bahan
yang digunakan adalah potongan kertas yang bertuliskan huruf “p” atau “b” atau
“M”. Alat yang digunakan adalah mikroskop biologi (mikroskop binokuler dan
monokuler), dan alat bantu lainnya dalam pengamatan menggunakan mikroskop
seperti silet, pipet, slide glass, dan cover glass.
3.3.
Cara Kerja
3.3.1.
Menyiapkan Mikroskop
1.
Meletakan mikroskop diatas meja yang kokoh, jangan diatas
buku atau kertas yang berserakan diatas meja. Mengatur menghadap cahaya pada
mikroskop yang menggunakan cermin,
2.
Memeriksa mikroskop, bahwa bagian bagiannya lengkap,
dalam keadaan bersih, dan tidak rusak.
3.
Menjaga lensa-lensanya tetap bersih dari debu,
membersihkan air atau minyak dari lensa dengan cara mengusapnya dengan kertas
lensa yang bersih. Jangan menggosok dengan benda keras atau kasar, karena akan
merusak “coating” nya
4.
Membersihkan badan atau meja mikroskop yang kotor atau
berdebu dengan lap yang bersih
5.
Mengenali terlebih dahulu nama bagian-bagian mikroskop
berdasarkan diagram yang diberikan.
3.3.2. Mengatur Penyinaran
1.
Mengatur cermin hingga didapatkan cahaya yang betul,
seluruh medan pandangan dari mikroskop. Dan mendapatkan penyinaran yang menyeluruh
dan merata.
2.
Menggunakan cermin datar untuk mikroskop yang menggunakan
kondensor dan cermin cekung untuk mikroskop yang tanpa kondensor.
3.
Mengatur kondensor pada posisi paling atas untuk
mendapatkan penyinaran kritis, penyinaran kondensor difokuskan pada objek
sehingga menjadi bercahaya untuk mikroskop yang mempunyai lampu kondensor
4.
Memutar keping dan
mengarahkannya ke sumber cahaya untuk mikroskop cahaya yg tidak memilik lampu
kondensor
3.3.3. Mengatur Lensa
1.
Menjauhkan lensa objektif dengan cara memutar makrometer
hingga jarak ujung bawah lensa objektif kira-kira 20 mm diatas meja mikroskop.
Pindah lensa objektif yang terlemah (4x atau 10x) ke sumbu optik, hingga
terdengar bunyi klik.
2.
Memasang preparat diatas meja mikroskop dengan
menjepitnya. Mengatur preparat hingga bagian yang ingin diamati kira-kira
dibawah lensa objektif.
3.
Mendekatkan objek dengan bonggol kasar (makrometer)
kira-kira 4 mm dari preparat.
4.
Mengatur objektif perlahan-lahan hingga bayangan terlihat
jelas.
5.
Mengatur cahaya dengan lever diafragma untuk mendapatkan
penyinaran yang baik dan bayangan terlihat jelas.
6.
Memindah objek yang diamati hingga ditengah lapangan
pandang.
|
3.3.4. Mengganti Perbesaran
1.
Menempatkan bayangan yang akan diamati ditengah lapangan
pandang.
2.
Memutar objektif yang diinginkan ke sumbu optik hingga
terdengar bunyi klik.
3.
Mengatur kembali diafragma atau keping pengatur sinar
hingga didapatkan penyinaran yang paling baik
4.
Memindahkan objektif yang lemah ke sumbu optik. Kemudian
mengambil preparat dari meja mikroskop
|
IV. HASIL DAN
PEMBAHASAN
4.1. Hasil Pengamatan
Tabel 1. Hasil Pengamatan Bagian dan Fungsi
Mikroskop
No
|
Nama Bagian
Mikroskop
|
Fungsi/Kegunaan
|
1.
|
Lensa okuler
|
Berfungsi untuk membentuk bayangan
maya, tegak, diperbesar dari lensa objektif
|
2.
|
Lensa objektif
|
Berfungsi untuk membentuk bayangan
nyata, terbalik, diperbesar
|
3.
|
Tabung mikroskop
|
Berfungsi mengatur fokus, serta
menghubungkan lensa okuler dengan lensa objektif
|
4.
|
Makrometer
|
Berfungsi sebagai menarik turunkan
tabung mikroskop dengan cepat
|
5.
|
Mikrometer
|
Berfungsi menarik turunkan tabung
mikroskop dengan halus/lembut
|
6.
|
Revolver
|
Berfungsi mengatur sedikit, banyaknya
cahaya yang masuk
|
7.
|
Reflektor
|
Berfungsi memantulkan cahaya dari
cermin ke objek yang diamati melalui lubang
|
8.
|
Diafragma
|
Berfungsi mengatur sedikit, banyaknya
cahaya yang masuk
|
9.
|
Kondensor
|
Berfungsi untuk mengumpulkan cahaya
|
10.
|
Meja kerja
|
Berfungsi untuk meletakan objek yang
diamati
|
11.
|
Penjepit kaca
|
Berfungsi sebagai pelapis objek agar
tidak bergeser-geser ketika diamati
|
12.
|
Lengan mikroskop
|
Berfungsi sebagai pegangan pada
mikroskop
|
13.
|
Kaki mikroskop
|
Berfungsi sebagai penyangga atau
penompang mikroskop
|
14.
|
Sendi inklinasi
|
Berfungsi untuk mengatur sudut
tegaknya mikroskop
|
Tabel
2. Hasil Pengamatan Preparat pada Mikroskop
Gambar
|
|
|||
Awal
|
Akhir
|
|||
![]() |
![]() |
Memakai perbesaran
40Xdengan sifat Nyata,
terbalik, diperbesar
|
||
![]() |
![]() |
Memakai
perbesaran 40X dengan sifat Nyata, terbalik, diperbesar
|
||
![]() |
![]() |
Memakai perbesaran
40Xdengan sifat
Nyata, terbalik, diperbesar
|
4.2.
Pembahasan
Secara sederhana, mikroskop monokuler diartikan sebagai jenis
mikroskop yang hanya dilengkapi dengan satu lensa okuler saja. Jenis mikroskop
yang satu ini masuk ke dalam kelompok mikroskop cahaya yang digunakan untuk
mengamati detil di dalam sebuah sel. Sama seperti mikroskop monokuler, mikroskop
binokuler juga digolongkan ke dalam kelompok mikroskop cahaya yang digunakan
dengan tujuan meneliti bagian dalam sebuah sel. Hanya saja, jika pada mikroskop
monokuler hanya terdapat satu lensa okuler, maka pada mikroskop
binokuler dijumpai dua lensa yang terdiri atas lensa objektif dan juga
lensa okuler. Kedua lensa ini saat digunakan di kedua mata sang peneliti akan
menciptakan efek tiga dimensi pada benda yang diteliti.
|
|


Kelebihan
mikroskop monokuler adalah lensa okuler pada mikroskop monokuler sangat mudah
digunakan dibandingkan dari lensa okuler pada mikroskop binokuler.
Kekurangannya adalah mikroskop monokuler hanya memiliki satu lensa okuler.
Kelebihan mikroskop monokuler adalah mikroskop binokuler memiliki 2 lensa yaitu
lensa obyektif dan okuler. Mikroskop binokuler memiliki sumber cahaya yang
bersumber dari pancaran cahaya lampu. Kekurangan mikroskop binokuler adalah
mikroskop ini tidak memiliki kondensor.
|
Dari hasil pengamatan
pada tabel 2, hasil pengamatan preparat pada mikroskop menggunakan preparat
dengan huruf p menggunakan mikroskop dengan memakai perbesaran 40X dengan sifat
nyata, terbalik, diperbesar. Dari hasil pengamatan pada tabel 2, hasil
pengamatan preparat pada mikroskop menggunakan preparat dengan huruf b
menggunakan mikroskop dengan memakai perbesaran 40X dengan sifat nyata,
terbalik, diperbesar. Dari hasil pengamatan pada tabel 2, hasil pengamatan
preparat pada mikroskop menggunakan preparat dengan huruf M menggunakan
mikroskop dengan memakai perbesaran 40X dengan sifat nyata, terbalik,
diperbesar.
V. PENUTUP
5.1.
Kesimpulan
Dapat mengetahui komponen-komponen mikroskop yaitu; Lensa
okuler, Lensa objektif, Tabung mikroskop, makro meter, micrometer, revolver, reflector,
diafragma, kondensor, meja kerja, penjepit kaca, lengan mikroskop, kaki mikroskop,
sendi inklinasi.
Bahan yang
digunakan adalah potongan kertas yang bertuliskan huruf “p” atau “b” atau “M”, silet, pipet, slide
glass, dan cover glass, pertama
siapkan slide glass kedua
meletakan potongan kertas, selanjutnya teteskan air menggunakan pipet dan tutup menggunakan cover glass.
Cara
memelihara mikroskop yang pertama harus simpan di tempat yang kering, bebas
dari debu, sejuk serta bebas uap asam serta uap basa. Tempat untuk menyimpan
mikroskop adalah kotak mikroskop itu sendiri
yang di lengkapi dengan silica gel, yang mempunyai sifat
hidroskopis sehingga area sekitar
mikroskop tidak akan lembab.
5.2. Saran
Untuk
menunjang keefektifan praktikum, penyediaan vasilitas laboratorium yang lebih lengkap
sehingga praktikum dapat berjalan dengan lancar, dan untuk perawatan alat
praktikum, seperti mikroskop dan lain sebagainya seharusnya lebih di perhatikan
agar alat penunjang praktikum tidak rusak atau kotor karena dapat mengganggu
kegiatan praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Kencana.2012. Jurnal Pembentukan Bayangan
pada
Mikroskop. https://id.scribd.comi. Vol. 14. No 2-3. (Diakses17oktober 2016).
Kariasa. 2014. Jurnal Asal Usul Sejarah
Mikroskop. https://id.scribd.com. Vol. 12. No 4. (Diakes 17 oktober 2016)
George. 2008. Jurnal Ilmu Pengetahuan
Populer Jilid 10.
PT. Widyadara : Yogyakarta.
Tim Pengajar
Biologi Umum Jurusan BDP. 2016. Penuntun Praktikum Biologi Umum. Universitas
Palangka Raya: Palangka Raya.
Rogers.
2008. Panduan
lengkap mikroskop. Jakarta : E