Jumat, 21 Oktober 2016

LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI UMUM
PENGENALAN MIKROSKOP


AMINUDIN
CAA 116 061
KELOMPOK I



logo unpar baru.JPG











JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2016


LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM
PENGENALAN MIKROSKOP






Telah diperiksa dan disetujui  oleh asisten praktikum pada :
Hari          : ...................
Tanggal    : ...................









ASISTEN PRAKTIKUM



AMINUDIN JUNIOR

ii
 
CAA 116 061


DAFTAR ISI
                                                                                                            Halaman
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................               ii
DAFTAR ISI............................................................................................              iii
DAFTAR TABEL.....................................................................................             iv
I.     PENDAHULUAN............................................................................               1
1.1. Latar Belakan..............................................................................               1
1.2. Tujuan Praktikum........................................................................               1
II.   TINJAUAN PUSTAKA....................................................................               2
2.1. Pengertian Mikroskop..................................................................               2
2.2. Jenis-Jenis Mikroskop dan Fungsinya.........................................               2
2.3. Sifat-Sifat Bayangan Yang Dihasilkan Mikroskop.....................               3
III. BAHAN DAN METODE..................................................................               6
3.1. Waktu dan Tempat......................................................................               6
3.2. Alat dan Bahan............................................................................               6
3.3. Cara Kerja....................................................................................               6
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN.........................................................               7
4.1. Hasil Pengamatan........................................................................               7
4.2. Pembahasan.................................................................................               9
V.   PENUTUP..........................................................................................             10
5.1. Kesimpulan..................................................................................             10
5.2. Saran............................................................................................             10
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................             11

iii
 
LAMPIRAN
DAFTAR TEBEL
Nomor                                                                                                          Halaman
1.        Tabel 1.Hasil Pengamatan Fungsi Bagian Mikroskop....................               7
2.        Tabel 2.Hasil Pengamatan Preparat Pada Mikroskop.....................               8

iv
 
 



I.PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Mikroskop dalam bahasa Yunani: micros artinya kecil dan scopein artinya melihat. Jadi secara umum mikroskop dapat diartikan sebagai alat untuk melihat objek berukuran sangat kecil yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop pertama kali ditemukan pada tahun 1590 oleh Zacharias Jansen. Seiring dengan kemajuan ilmu teknologi, pada tahun 1665 seorang ilmuwan dari Inggris bernama Robert Hooke merancang mikroskop majemuk dan memiliki sumber cahaya sendiri. Pada waktu yang hampir bersamaan, yaitu tahun 1668 sampai tahun 1677, seorang ilmuan Belanda bernama Antonie Van Leeuwenhoek mengembangkan mikroskop lensa tunggal dengan kekuatan perbesaran objek hingga 270 kali lebih besar dari ukuran sebenarnya. Manfaat mikroskop di bidang pertanian adalah untuk melihat jaringan-jaringan yang ada pada tumbuhan. Juga bisa mengidentifikasikan penyakit yang menyerang tanaman dengan cara meneliti tanaman tersebut menggunakan mikroskop (Clark, L George. 2008).
1.2.Tujuan Praktikum
Tujuan dilakukannya praktikum pengenalan mikroskop sebagai berikut:
1.        Memperkenalkan komponen-komponen Mikroskop Biologi dan cara penggunaannya
2.        Mempelajari cara menyiapkan bahan-bahan yang akan diamati dibawah mikroskop atau pembuatan preparat
3.        Memahami cara pemeliharaan mikroskop


II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Mikroskop
Mikroskop merupakan alat yang tak terpisahkan dari keseharian seorang peneliti. Keberadaannya cukup mutlak sebab hanya dengan alat tersebut seseorang bisa mengamati sekaligus mempelajari objek mikro yang tidak bisa terdeteksi oleh penglihatan mata telanjang. Mikroskop  adalah alat utama dalam pengamatan atau penelitian di dalam biologi. Mikroskop merupakan alat bantu panca indera untuk melihat objek atau gerakan yang sangat kecil atau halus yang tidak bisa dilihat oleh mata telanjang (Kiristeen Rogers. 2008).
2.2. Jenis-Jenis Mikroskop
Secara umum mikroskop terbagi menjadi menjadi tiga macam jenis, yaitu: a). Mikroskop Cahaya adalah adalah mikroskop yang menggunakan cahaya sebagai media untuk mengirimkan gambar menuju mata kita. Mikroskop cahaya memiliki perbesaran maksimal 1000 kali. Mikroskop cahaya memiliki tiga lensa yaitu lensa objektif, lensa okuler, dan kondensor; b). Mikroskop elektron mempunyai perbesaran sampai 100.000 kali. Elektron digunakan sebagai pengganti cahaya. Mikroskop elektron mempunyai dua tipe yaitu electron scanning dan mikroskop elektron transmisi. Mikroskop elektron scanning digunakan untuk sedetail arsitektur permukaan sel atau permukaan renik lainnya dan objek diamati secara tiga dimensi. Mikroskop elektron transmisi digunakan untuk mengamati struktur detail internal. ; c). Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk benda yang berukuran relative besar. Mikroskop ini memiliki perbesaran 7 hingga 30 kali. Benda yang diamati dapat terlihat tiga dimensi. Komponen utama mikroskop stereo hampir sama dengan mikroskop cahaya. Lensa terdiri atas lensa okuler dan lensa objektif (Ketut Kariasa. 2014).


2.3. Sifat-Sifat Bayangan Yang Dihasilkan Mikroskop

3
 
Baik lensa objektif atau pun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung. Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai sifat semu, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi benda mula-mula, lalu yang menentukan sifat bayangan akhir selanjutnya adalah lensa okuler. Pada mikroskop cahaya, bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti bayangan sementara, semu, terbalik, dan lebih lagi diperbesar. Pada mikroskop elektron bayangan akhir mempunyai sifat sama seperti gambar benda nyata, sejajar, dan diperbesar (Talitha Puspa Kencana. 2012).
III. BAHAN DAN METODE
3.1. Waktu dan Tempat
Praktikum Biologi Umum dengan materi Pengenalan Mikroskop, dilaksanakan pada hari Sabtu, 15 Oktober 2016 pukul 15.00 – 16.40 WIB bertempat di Laboratorium Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Univeritas Palangka Raya.
3.2. Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan adalah potongan kertas yang bertuliskan huruf “p” atau “b” atau “M”. Alat yang digunakan adalah mikroskop biologi (mikroskop binokuler dan monokuler), dan alat bantu lainnya dalam pengamatan menggunakan mikroskop seperti silet, pipet, slide glass, dan cover glass.
3.3. Cara Kerja
3.3.1. Menyiapkan Mikroskop
1.        Meletakan mikroskop diatas meja yang kokoh, jangan diatas buku atau kertas yang berserakan diatas meja. Mengatur menghadap cahaya pada mikroskop yang menggunakan cermin,
2.        Memeriksa mikroskop, bahwa bagian bagiannya lengkap, dalam keadaan bersih, dan tidak rusak.
3.        Menjaga lensa-lensanya tetap bersih dari debu, membersihkan air atau minyak dari lensa dengan cara mengusapnya dengan kertas lensa yang bersih. Jangan menggosok dengan benda keras atau kasar, karena akan merusak “coating” nya
4.        Membersihkan badan atau meja mikroskop yang kotor atau berdebu dengan lap yang bersih
5.        Mengenali terlebih dahulu nama bagian-bagian mikroskop berdasarkan diagram yang diberikan.



3.3.2. Mengatur Penyinaran
1.        Mengatur cermin hingga didapatkan cahaya yang betul, seluruh medan pandangan dari mikroskop. Dan mendapatkan penyinaran yang menyeluruh dan merata.
2.        Menggunakan cermin datar untuk mikroskop yang menggunakan kondensor dan cermin cekung untuk mikroskop yang tanpa kondensor.
3.        Mengatur kondensor pada posisi paling atas untuk mendapatkan penyinaran kritis, penyinaran kondensor difokuskan pada objek sehingga menjadi bercahaya untuk mikroskop yang mempunyai lampu kondensor
4.        Memutar keping  dan mengarahkannya ke sumber cahaya untuk mikroskop cahaya yg tidak memilik lampu kondensor
3.3.3. Mengatur Lensa
1.        Menjauhkan lensa objektif dengan cara memutar makrometer hingga jarak ujung bawah lensa objektif kira-kira 20 mm diatas meja mikroskop. Pindah lensa objektif yang terlemah (4x atau 10x) ke sumbu optik, hingga terdengar bunyi klik.
2.        Memasang preparat diatas meja mikroskop dengan menjepitnya. Mengatur preparat hingga bagian yang ingin diamati kira-kira dibawah lensa objektif.
3.        Mendekatkan objek dengan bonggol kasar (makrometer) kira-kira 4 mm dari preparat.
4.        Mengatur objektif perlahan-lahan hingga bayangan terlihat jelas.
5.        Mengatur cahaya dengan lever diafragma untuk mendapatkan penyinaran yang baik dan bayangan terlihat jelas.
6.        Memindah objek yang diamati hingga ditengah lapangan pandang.





5
 
 


3.3.4. Mengganti Perbesaran
1.        Menempatkan bayangan yang akan diamati ditengah lapangan pandang.
2.        Memutar objektif yang diinginkan ke sumbu optik hingga terdengar bunyi klik.
3.        Mengatur kembali diafragma atau keping pengatur sinar hingga didapatkan penyinaran yang paling baik
4.        Memindahkan objektif yang lemah ke sumbu optik. Kemudian mengambil preparat dari meja mikroskop



6
 

 


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Pengamatan
Tabel 1. Hasil Pengamatan Bagian dan Fungsi Mikroskop
No
Nama Bagian Mikroskop
Fungsi/Kegunaan
1.
Lensa okuler
Berfungsi untuk membentuk bayangan maya, tegak, diperbesar dari lensa objektif
2.
Lensa objektif
Berfungsi untuk membentuk bayangan nyata, terbalik, diperbesar
3.
Tabung mikroskop
Berfungsi mengatur fokus, serta menghubungkan lensa okuler dengan lensa objektif
4.
Makrometer
Berfungsi sebagai menarik turunkan tabung mikroskop dengan cepat
5.
Mikrometer
Berfungsi menarik turunkan tabung mikroskop dengan halus/lembut
6.
Revolver
Berfungsi mengatur sedikit, banyaknya cahaya yang masuk
7.
Reflektor
Berfungsi memantulkan cahaya dari cermin ke objek yang diamati melalui lubang
8.
Diafragma
Berfungsi mengatur sedikit, banyaknya cahaya yang masuk
9.
Kondensor
Berfungsi untuk mengumpulkan cahaya
10.
Meja kerja
Berfungsi untuk meletakan objek yang diamati
11.
Penjepit kaca
Berfungsi sebagai pelapis objek agar tidak bergeser-geser ketika diamati
12.
Lengan mikroskop
Berfungsi sebagai pegangan pada mikroskop
13.
Kaki mikroskop
Berfungsi sebagai penyangga atau penompang mikroskop
14.
Sendi inklinasi
Berfungsi untuk mengatur sudut tegaknya mikroskop






Tabel 2. Hasil Pengamatan Preparat pada Mikroskop
                                          Gambar        

Keterangan
 
Awal
Akhir
Memakai perbesaran 40Xdengan sifat Nyata, terbalik, diperbesar
Memakai perbesaran 40X dengan sifat Nyata, terbalik, diperbesar
Memakai perbesaran 40Xdengan sifat Nyata, terbalik, diperbesar

4.2. Pembahasan
Secara sederhana, mikroskop monokuler diartikan sebagai jenis mikroskop yang hanya dilengkapi dengan satu lensa okuler saja. Jenis mikroskop yang satu ini masuk ke dalam kelompok mikroskop cahaya yang digunakan untuk mengamati detil di dalam sebuah sel. Sama seperti mikroskop monokuler, mikroskop binokuler juga digolongkan ke dalam kelompok mikroskop cahaya yang digunakan dengan tujuan meneliti bagian dalam sebuah sel. Hanya saja, jika pada mikroskop monokuler hanya terdapat satu lensa okuler, maka pada mikroskop binokuler dijumpai dua lensa yang terdiri atas lensa objektif dan juga lensa okuler. Kedua lensa ini saat digunakan di kedua mata sang peneliti akan menciptakan efek tiga dimensi pada benda yang diteliti. 

Nama     : Mokroskop Binokuler
Sumber  : Dokumentasi pribadi
 

Nama: Mikroskop monokuler
Sumber: Dokumentasi pribadi

 

       
Kelebihan mikroskop monokuler adalah lensa okuler pada mikroskop monokuler sangat mudah digunakan dibandingkan dari lensa okuler pada mikroskop binokuler. Kekurangannya adalah mikroskop monokuler hanya memiliki satu lensa okuler. Kelebihan mikroskop monokuler adalah mikroskop binokuler memiliki 2 lensa yaitu lensa obyektif dan okuler. Mikroskop binokuler memiliki sumber cahaya yang bersumber dari pancaran cahaya lampu. Kekurangan mikroskop binokuler adalah mikroskop ini tidak memiliki kondensor.

9
 
Dari hasil pengamatan pada tabel 2, hasil pengamatan preparat pada mikroskop menggunakan preparat dengan huruf p menggunakan mikroskop dengan memakai perbesaran 40X dengan sifat nyata, terbalik, diperbesar. Dari hasil pengamatan pada tabel 2, hasil pengamatan preparat pada mikroskop menggunakan preparat dengan huruf b menggunakan mikroskop dengan memakai perbesaran 40X dengan sifat nyata, terbalik, diperbesar. Dari hasil pengamatan pada tabel 2, hasil pengamatan preparat pada mikroskop menggunakan preparat dengan huruf M menggunakan mikroskop dengan memakai perbesaran 40X dengan sifat nyata, terbalik, diperbesar.
V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dapat mengetahui komponen-komponen mikroskop yaitu; Lensa okuler, Lensa objektif, Tabung mikroskop, makro meter, micrometer, revolver, reflector, diafragma, kondensor, meja kerja, penjepit kaca, lengan mikroskop, kaki mikroskop, sendi inklinasi.
Bahan yang digunakan adalah potongan kertas yang bertuliskan huruf “p” atau “b” atau “M”, silet, pipet, slide glass, dan cover glass, pertama siapkan slide glass kedua meletakan potongan kertas, selanjutnya teteskan air menggunakan pipet dan tutup menggunakan cover glass.
Cara memelihara mikroskop yang pertama harus simpan di tempat yang kering, bebas dari debu, sejuk serta bebas uap asam serta uap basa. Tempat untuk menyimpan mikroskop adalah kotak mikroskop itu sendiri  yang di lengkapi dengan silica gel, yang mempunyai sifat hidroskopis  sehingga area sekitar mikroskop tidak akan lembab.
5.2. Saran
Untuk menunjang keefektifan praktikum, penyediaan vasilitas laboratorium yang lebih lengkap sehingga praktikum dapat berjalan dengan lancar, dan untuk perawatan alat praktikum, seperti mikroskop dan lain sebagainya seharusnya lebih di perhatikan agar alat penunjang praktikum tidak rusak atau kotor karena dapat mengganggu kegiatan praktikum.


DAFTAR PUSTAKA

Kencana.2012. Jurnal Pembentukan Bayangan pada Mikroskop. https://id.scribd.comi. Vol. 14. No 2-3. (Diakses17oktober 2016).

Kariasa. 2014. Jurnal Asal Usul Sejarah Mikroskop. https://id.scribd.com. Vol. 12. No 4. (Diakes 17 oktober 2016)

George. 2008. Jurnal Ilmu Pengetahuan Populer Jilid 10. PT. Widyadara : Yogyakarta.
Tim Pengajar Biologi Umum Jurusan BDP. 2016. Penuntun Praktikum Biologi Umum. Universitas Palangka Raya: Palangka Raya.
Rogers. 2008. Panduan lengkap mikroskop. Jakarta : E